SISTEM SERI DAN PARALEL : ANGGA , DAUD , AMMAR
3.1 Pendahuluan
Untuk
meegevaluasi keandalan dari suatu komponen atau sistem yang pertama kali harus
dilakukan adalah dengan memodelkan komponen atau sistem tersebut kedalam
diagram blok keandalan (reliabiliy block
diagram). Dari diagram blok keandalan ini kemudian dihitung keandalan dari
komponen atau sistem yang bersangkutan. Hal ini sangat mungkin dilakukan untuk
sistem yang sederhana. Untuk sistem yang lebih kompleks, evalusi keandalan
dapat dilakukan dengan memakai teknik lain seperti pendekatan probabilitas
kondisional (conditiional probabilistic
approach), himpunan pemotong (cut set),
himpunan pengumpul (tie set) dan
pendekatan-pendekatan probabilistik lain.
Dalam
mengevaluasi keandalan dari sistem, indeks keandalan dari masing-masing
komponen yang ada didalam sistem yang akan dievaluasi dapat diekspresikan
dengan nilai yang konstan untuk didurasi waktu tertentu. Cara mengevaluasi
keandalan sistem seperti ini dikategorikan sebagai evaluasi model keandalan
statis.
Evaluasi keandalan dari
suatu sistem dengan memakai model statis biasanya dilakukan pada analisa
pendahuluan untuk mendesain suatu sistem. Model stastis dipakai untuk
mengeveluasi berbagai kemungkinan desain dan dipakai untuk menentukan level
keandalan yang diperlukan baik untuk subsistem dan komponen yang ada didalam
sistem.
Untuk
membuat blok diagram keandalan dari suatu sistem, antara bentuk fisik sistem
dan model blok diagram keandalan dari sistem tidak harus selalu sama. Blok
diagram keandalan dari sistem akan sangat tergantung dari kepiawaian sang
analisis dalam memahami cara kerja suatu sistem dan menerjemahkannya kedalam
blok diagram keandalan. Susunan diagram blok keandalan ini untuk sistem yang
sederhana pada dasarnya terdiri dari susunan seri dan paralel atau kombinasi
susunan seri dan paralel.
Sebagai contoh yang sederhana akan dipakai
sebuah subsistem yang terdiri dari dua buah filteer. Jika didefinisikan agar
sistem itu dapat berfungsi diperlukan dua buah filter yang bekerja
bersama-sama, maka diagram bllok keandalan dengan susunan seri adalah yang
paling tepat untuk dipakai sebagai model. Sedang bila sistem itu akan berfungsi
dengan baik bila hanya membutuhkan satu buah filter yang bekerja, maka diagram
blok keandalan dengan susunan paralel adalah yang paling tepat untuk dipakai
sebagai model. Gambar . menunjukan blok diagram keandalan dengan susunan seri
dan paralel dari dua buah filter yang dipakai sebagai contoh penjelasan.
Gambar
3.1
Susunan
seri dan paralel
3.2 Sistem
Dengan Susunan Seri
Suatu
sistem dapat dimodelkan dengan susunan seri jika kompponen-komponen yang ada
didalam sistem itu harus bekerja atau berfungsi seluruhnya agar sistem tersebut
sukses dalam menjalankan misinya. Atau dengan kata lain bila ada satu komponen
saja yang tidak bekerja, maka akan mengakibatkan sistem itu gagal menjalankan
fungsinya. Sistem yang mempunyai susunan seri dapat dikategorikan sebagai
sistem yang tidak berlebihan (non-redundant
system). Blok diagram keandalan untuk
sistem yang terdiri dari dua komponen
dengan susunan seri dapat dilihat pada gambar 3.1 a.
Misal
keandalan untuk komponen 1 pada gambar 3.1 a, adalah R1 dan keandalan untuk
komponen 2 adalah R2.
Jika keandalan ini mewakili probabilitas suatu komponen untuk tidak mengalami
kegagalan atau probabilitas sukses dari komponen pada periode waktu yang telah
ditentukan, maka keandalan dari sistem tersebut diatas dapat diekspesikan
sebagai perkalian indeks keandalan kedua
Dari sistem
selain diekspresikan dalam keandalan, sistem itu juga bisa diekspresikan dalam
bentuk ketakandalan (unreliability).
Indeks ketakandalan ini mewakili probabilitas dari suatu komponen yang akan
mengalami kegagalan pada periode waktu tertentu. Ketakandalan dari sebuah
komponen i dinotasikan dengan notasi Qi. Hubungan antara indeks keandalan dan
indeks ketandalan dari suatu komponen dapat diekspresikan kedalam rumusan
sebagai berikut.
Jika ada n
buah komponen dalam susunan seri dan masing-masing memiliki indeks keandalan
R1, R2,……Rn, seperti terlihat pada gambar 3.2, maka ekspresi keandalan dari
sistem itu adalah
Sedang
ekspresi ketakandalan dari sistem dengan susunan seri dari n buah komponen
adalah
Contoh 3.1
Sebuah sistem kontrol terdiri dari lima buah
unit dimana semua unit pendukungnya ini bekerja seluruhnya agar sistem kontrol
tersebut dapat berfungsi. Jika indeks keandalan dari kelima unit itu
masing-masing adalah 0,9; 0,95; 0,87; dan 0,9, tentukan indeks keandalan dari
sistem kontrol tersebut.
Solusi
Blok diagram keandalan
yang paling mewakili dari sistem kontrol tersebut adalah blok diagram keandalan
dengan susunan seri. Jika keandalan dari masing-masing unit diekspresikan dalam
Ri maka keandalan dari sistem kontrol ituu adalah
3.3 Sistem
Dengan Susunan Paralel
Suatu sistem
dapat dimodelkan dengan susunan paralel jika seluruh komponen-komponen yang ada
didalam sistem itu gagal berfungsi maka akan mengakibatkan sistem itu gagal
menjalankan fungsinya. Sistem yang memiliki konfigurasi paralel dapat
dikategorikan
sebagai sistem yang sangat berlebihan (fully
redundant system). Blok diagram
keandalan untuk sistem yang terdiri dari dua
komponen dengan susunan paralel dapat dilihat pada gambar 3.1 b.
Misal
ketakandalan untuk komponen 1 pada gambar 3.1 b adalah Q1 dan ketakandalan untuk
komponen 2 adalah Q 2.
Jika ketakandalan ini mewakili probabilitas suatu komponen untuk mengalami
kegagalan dari komponen pada periode waktu yang telah ditentukan, maka
ketakandalan dari sistem tersebut diatas dapat diekspresikan sebagai perkalian
ketakandalan dari sistem tersebut diatas dapat diekspresikan sebagai perkalian
ketakandalan kedua komponen. Secara matematis, jika Qp menyatakan ketakandalan
dari sistem diatas maka
Sedangkan ekspresi
keandalan dari sistem paralel untuk gambar 3.1 b adalah
Sedang untuk
n komponen yang tersusun dalam susunan paralel dengan ketakandalan untuk
masing-masing komponen adalah Qi maka ekspresi ketakandalan dari sistem ituu
adalah
Sedang
ekspresi keandalan dari n buah komponen yang tersusunan secara paralel adalah
Contoh 3.4
Sebuah sistem yang
terdiri dari tiga buah komponen dengan keandalan untuk masing-masing komponen
adalah R1 = 0,9, R2 = 0,95, dan R3 = 0,97. Ketiga kompponen inii akan disusun
secara paralel. Hitung keandalan dari sistem ini.
3.4 Sistem
Dengan Susunan Gabungan Seri - Paralel
Untuk
menganalisa suatu sistem sederhana dengan susunan seri atau paralel sudah
didiskusikan pada seksi terdahulu. Susunan seri atau paralel merupakan susunan
dasar yang akan dipakai untuk menganalisa sistem yang mempunayai susunan yang
lebih kompleks. Blok diagram keandalan yang lebih kompleks akan mempunyai
struktur gabungan antara susunan seri dan paralel.
Prinsip dasar
yang dipakai untuk menyelesaikan konfigurasi yang komplek ini adalah dengan
mereduksi konfigurasi yang komplek iin secara berurutan dengan jalan
menyederhanakan blok yang
mempunayi struktur seri
atau paralel terlebih dahulu menjadi blok diagram yang ekuivalen. Blok diagram
yang ekuivalen ini akan mewakilii konfigurasi asli sebelum konfigurasi ini
disederhanakan. Untuk jelasnya akan diberikan beberapa contoh berikut ini.
Contoh 3.6
Gambar
dibawah inii menunjukan blok diagram keandalan dari suatu sistem. Keandalan
untuk masing-masing kompponen adalah R1 = R2
= 0,97 ; R3 = 0,99 ; R4 = 0,94 ; R5 = 0,98 ; R6 = 0,93.
Hitung keandalan
dari sistem tersebut.
Solusi
Untuk menyelessaikan konfigurasi seperti ini,
terlebih dahulu komponen 1,2, dan 3 disederhanakan menjadi sebuah komponen yang
ekuivalen yaitu komponen 7. Demikian juga dengan komponen 4,5 dan 6. Ketiga
kompponen ini disederhanakan menjadi sebuah komponen yang ekuivalen yaitu
komponen 8
Komentar
Posting Komentar